Sabtu, 08 Mei 2010

Cahaya untuk Riyan


Cahaya menerangi Riyan ketika semua jawaban atas semua pertanyaan yang menjadi tanda tanya besar bagi Riyan tentang Tian dan ia sendiri. Semua pertanyaan telah terjawab. Seberapa rasa sayang Tian pada Riyan? Tidak akan lagi seperti dulu dan sudah tergantikan. Tian sudah memberikan seluruh kasih sayang dan cintanya untuk seseorang yang ia pilih dan kini bersamanya. Apakah mereka berjodoh? Itu tidak tau, yang pasti Tian dan Riyan tidak akan menjadi suami istri seperti yang diimpikan Riyan ketika masih bersama Tian. Karena jawaban yang Tian berikan membuat Riyan sadar bahwa Riyan bukan yang terbaik untuk Tian. Tian pun bukan yang terbaik untuk Riyan. Kenangan hanyalah kenangan... Kenangan Riyan dan Tian hanya dapat menjadi sebuah cerita cinta dalam hidup mereka. Hidup itu seperti misteri. Waktu terus berputar dan tidak akan bisa kembali. Manusia hanya bisa berencana, namun Tuhanlah yang menghendaki terwujud atau tidaknya rencana yang dibuat manusia. Konyol jika terus menyesali keadaan. Karena manusia sendirilah yang menentukan kebahagiaannya sendiri. Tidak ada yang sia2 dalam hidup ini. Semua bisa dijadikan pengalaman, pembelajaran, dan diambil hikmah. Tidak ada pula yang kebetulan dalam hidup ini. Maka, menyesal bukanlah kata yang tepat. Namun, bersyukur karena Tuhan masih memberikan waktu untuk bisa membuat cerita hingga saat ini. Ini yang dialami Riyan. Bukanlah kesedihan yang dirasa, Riyan justru bahagia. Bahagia terlepas dari tanda tanya besar dalam hidupnya. Ia tahu bahwa orang yang ia sayangi bahagia. Riyan memang tidak bisa menyayangi Tian seperti dulu dan tidak bisa lagi mencintai Tian. Karena Riyan juga harus bisa membuka hatinya kembali untuk pria lain dan untuk kebahagiaan Riyan sendiri. Satu tahun Riyan menunggu dan kini Riyan menemukan hidupnya kembali bersinar... Riyan teringat lagu yang ia dengar ketika ia duduk di bangku kelas 1 SMP,,,yang dinyanyikan oleh Sherina... "Matahari bersinar terang seolah tersenyum senang..." Riyan melantunkan lagu itu seperti bocah yang dengan riang berlari-lari di taman. ^0^ -SELESAI-

Isi Hati 'Caca'

Kisah ini adalah kisah nyata yang ditulis caca (pemilik cerita ini) pada hari Selasa, 27 Januari 2009...
Pastinya udah ijin dulu sama caca buat nerbitin cerita dia di blog ini. hahahaha malah caca yang pengen.
Begini ceritanya...

Hihihihihi:)
Hayhay!!!
Kamu tau ga sih apa itu cinta?
Aku sih cuma sering ngelamin gejala-gejala cinta. Dengan begitu aku bener2 ngerti apa sih cinta. Tapi tetep aja sih cinta itu ga bikin aku puas kalo ga ngerasain gejala-gejalanya.
Namaku Ca singkatan dari campur aduk. hehehehe tapi diulang jadi 'caca' :P... aga maksa tapi emang bener nama caca itu mewakili perasaan caca yang campur aduk. Kadang seneng, sedih, bengong, 'oon', ga nyambung, bingung, dan malu-maluin. Lah ko jadi ga cuma perasaan yah? Ada kebiasaan lain caca juga. hahahahaha
Eh tapi yah, malem ini caca lagi kena yang namanya 'krisis kasih sayang' syndrom nih...hahahaha ada ga sih?
Jadi, meskipun cowok caca udah kasih perhatian, caca belum puas-puas aja tuh. Jadi pengennya di sayang-sayang melulu. Sampe caca puas. Mangkanya caca sebut dengan 'krirs kasih sayang' syndrom. hahahahaha
Caca itu buat cara gimana cowok caca itu sadar kalo caca lagi pengen dinomer satukan. Soalnya caca ngerasa kadang dikesampingkan sama cowok caca.
Misalnya cowok caca sekarang nelpon caca, tapi caca ga angkat. Maklum caca lagi di kamar mandi. Nah, tapi waktu caca telpon balik, cowok caca ngomongnya irit sumriwit cabe rawit pengen gigit. Idih tadi nelpon, giliran ditelpon balik ngomongnya irit.
Ternyata cowok caca lagi nonton DVD. hahahahahahaha DALEM.
Hayo loh caca emang enak...hihihihi
Tapi tunggu dulu. Ini sih caca nya aja yang emang lagi kena 'krisis kasih sayang' syndrom. Padahal cowok caca masih kasih perhatian tau!
Nah, udah gitu cowok caca sms. Tapi tetep aja caca ga puas dengan smsnya. Wuaduh caca ribet banget yah?
Ternyata gw baru hari pertama menstruasi.
Tuing Tuing. Itu sih Pre Mesntruasi Syndrom juga x ca...
Tapi caca ngerasa lagi ngerasa seneng juga campur ga puas dengan sikap cowoknya. Caca caca ada ada aja yah?
hahahahahaha
"Namanya juga lagi nonton DVD. Lagi seru x ca. Caca juga kalo lagi nonton ga mau diganggu kan? (ngomong sendiri dalam hati). Emang PMS x ca."
hahahahaha
Tapi caca cuma lagi kaya gitu aja padahal caca sayang banget sama cowok caca lhooooooo....^o^
Buktinya sekarang lagi mikirin gimana supaya caca dan cowok caca cocok selamanya...hehehehe
Di sela2 kesibukan caca, caca tetep mikirin cowok caca ^o^
Cowok caca juga sayang sama caca. Cuma emang dia cuek banget orangnya padahal sebetulnya sayang. ;P

Nah loh...
Ini sih curhatannya si caca.hahahaha
Mungkin juga dirasain sama cewek2 lain yang punya pacar cuek banget x yah. Pengennya diperhatiin, tapi cowoknya cuek banget. Jadinya jengkel sendiri n marah2 ga jelas tu kaya si caca juga...ckckckckck...
Cerita ini hiburan aja buat cewek2 yang ngerasa ngalamin hal yang sama... Silahkan tertawa melihat kelakuan caca... berasa ngetawain diri sendiri.
Bagi yang ga ngerasa gitu, silahkan mengernyitkan jidat sambil berkata dalam hati "Maksudnya apa nih? Gajebo." hahahahahaha
Silahkan merefleksikan cerita ini masing2 yang pasti beda2. Tertawa atau mengernyitkan jidat? hahahahahaha^o^

Jumat, 07 Mei 2010

MAAF DAN TERIMA KASIH

Menyimpan dendam itu memang ga baik...ikhlas itu yang terbaik...
Kisah ini tidak akan pernah terlupa...
Penginspirasinya juga...Kebencian terhadap amour pasti masih melekat...begitupun amour terhadap penginspirasi...
Apapun yang terjadi, rasa bersalah terus menghantui jika tidak saling mengikhlaskan....
Begitupula terhadap seseorang yang mengispirasi kisah ini...
Meskipun tersimpan rasa dendam...masih ada tersimpan kisah manis.
Harus diikhlaskan. Terima kasih kepada seseorang yang telah mengispirasi kisah ini...

Keterbatasan Orang Tua

“Berbohong itu dosa nak...”

Orang tua selalu mengatakan hal itu ketika kita kecil. Namun, perkataan orang tua tidak konsisten lagi ketika mereka mengkondisikan berbohong menjadi kebiasaan. Hal ini terjadi pada anak bernama Hari yang memiliki orang tua yang selalu mengatur hidupnya dan selalu menuntutnya ini dan itu.

“Hari! Dimana kamu? Sama siapa? Ada acara apa? Kenapa pulang telat? Kamu ini goblok! Kamu tolol! Anak durhaka! Anak ga tau diri! Ngapain kamu main terus? Belajar! Tugas kamu Cuma belajar bukan main!!!! Kamu tu yah, ngelawan orang tua aja! Kamu berani yah bohongin orang tua! Orang tua itu selalu benar, anak selalu salah...jadi kamu gak usah ngelawan! Karena kamu itu selalu salah! Udah deh ngapain ikut kegiatan kaya gitu, masih goblok juga kamu!”

Kata-kata itu yang sering diterima Hari sejak ia kecil. Bayangkan, sudah sejak Hari SD, ia diperlakukan seperti itu hingga saat ini. Hari kini adalah seorang Mahasiswa yang pandai di salah satu Universitas Negeri. Ia seorang pemuda yang terlihat ceria, mudah bergaul, pandai, berbakat, namun siapa sangka ia memiliki jalan hidup penuh tekanan dari orang tua yang otoriter.

Hukuman yang diterima Hari, yaitu:

  1. Dicaci maki hingga kepala ingin pecah rasanya => Ini adalah resiko hukuman yang paling ringan dari yang lain.
  2. Diludahi
  3. Kepala ditenggelamkan dalam bak mandi
  4. Ditampar

Ehm-ehm...


Aduh, rasanya sakit perut waktu tahu hukuman yang Hari terima. Beruntung bagi kamu yang memiliki orang tua demokratis, yang tentunya pengertian, perhatian, dan mau mendengarkan pendapat anak dengan terbuka. Bayangkan jika memiliki orang tua seperti orang tua Hari.

Hari selalu bertanya dalam hati ketika orang tunya marah kepada. “Apa bener gw anak kandung mama papa? Apa ia mereka orang tua gw? Kenapa mereka memperlakukan gw kaya gini? Kenapa w jujur dicaci, w bohong juga dicaci? Apa yang harus gw lakukan agar mereka percaya dengan gw dan berhenti ngatur hidup gw? Gw udah dewasa, ga perlu terlalu diatur kaya gini. Kenapa mereka selalu memotong pembicaraan gw ketika gw ingin membela diri? Apa dengan mereka merasa mereka selalu benar baik buat gw? Kenapa gw gak bisa punya orang tua seperti teman-teman gw? Apa ini tanda sayang mereka ke gw? Kenapa rasa sayang mereka hanya diukur dari materi yang mereka berikan?”

Anak berbohong bukan karena mereka ingin, tapi karena mereka takut menerima apa yang akan terjadi ketika mereka jujur. Hari tidak pernah berbohong pada siapapun kecuali ORANG TUAnya sendiri. Bayangkan, orang tuanya sendiri.

Bagi orang tua, mungkin ada yang menganggap bahwa memarahi anak adalah cara yang tepat untuk membuat anak jera atau tidak mengulangi kesalahan. Namun, kejujuran seorang anak apakah harus dibalas dengan cacimaki?

Orang tua adalah orang yang pertama kali anak kenal, dekat, dan tahu semua tentang anak. Anak percaya bahwa orang tua akan melindunginya. Tapi, jika anak merasa ingin terbuka terhadap orang tua namun orang tua justru menolak dengan kata-kata kasar, apakah anak akan merasa terlindungi? Apakah anak akan merasa aman? Apakah anak akan JUJUR kepada orang tua?

Contohnya adalah Hari yang ketika SD ingin bermain dengan teman-temannya. Jika ingin bermain, ia selalu di jemput teman-temannya untuk bermain. Tapi, ibunya selalu melarangnya bermain. Ibunya selalu menyuruhnya belajar dan belajar. Padahal Hari sudah lelah dengan terus belajar. Di sekolah belajar dan sepulang sekolah pun harus belajar. Jika Hari membantah, hukuman Hari berlaku. Hal tersebut masih terus Hari rasakan hingga saat ini.

Suatu hari, Hari bermain dengan teman-teman SMPnya sepulang sekolah ke Mall terdekat. Ia hendak refreshing sebentar setelah sekolah. Hari ijin kepada ibunya dengan bilang kalau ia ada kerja kelompok dengan teman-teman sepulang sekolah. Hal ini Hari lakukan karena ibunya yang selalu memarahinya jika ia ingin bermain. Hari tidak mungkin bilang ia akan main. Jika bilang, hukuman berlaku.

Uniknya, jika Hari berbohong pasti ketahuan. Sepulang sekolah Hari melihat ibunya sudah bertolak pinggang, mata melotot, dan pipinya merah seperti sedang melihat mangsa yang hendak diterkam. Ternyata, tetangga Hari ada yang melihat Hari pergi ke Mall. Tetangganya itu kebetulan sedang ada perlu dengan ibunya Hari. Seperti halnya ibu-ibu kebanyakan, jika bertemu pasti ada saja yang dibicarakan termasuk membicarakan Hari yang sedang bermain di Mall bersama teman-temannya. -hukuman dimulai-.

Itu adalah awal Hari berbohong dan awal ibunya beralasan tidak mempercayainya lagi. Hari sakit hati sekali. Ia memendam hal ini belasan tahun lamanya sendirian hingga akhirnya ia mau bercerita pada orang lain, yaitu orang terdekat yang ia percaya. Air mata jatuh ketika ia mendapat perlakuan ibunya yang kasar jika ia melakukan kesalahan, hingga Hari mulai tak menjatuhkan air matanya lagi karena sudah terbiasa.

Hal yang dilakukan Hari yang menurut ibunya kesalahan, seringnya tidak masuk akal. Hari ingin ikut ekstrakurikuler adalah kesalahan. Hari ingin ikut paduan suara dan akan lomba di luar negeri adalah kesalahan. Hari ijin bermain dengan teman-teman ketika liburan panjang adalah kesalahan. Hari ingin menentukan jurusannya sendiri ketika masuk Perguruan Tinggi adalah kesalahan. Hari pulang larut malam karena macet adalah kesalahan. Dan lain sebagainya yang menurut saya bukan kesalahan tapi hal yang bisa dimaklumi dan diskusikan dengan baik.

Hari bosan, sejak dulu hingga ia menjadi mahasiswa kini, yang seharusnya ia mandiri tetap diperlakukan seperti anak-anak yang belum bisa mengatur hidupnya sendiri.

Mungkin Tuhan mentakdirkan Hari hidup mandiri karena jika ia dekat dengan orang tua Hari akan terus tertekan. Hari, sejak SMA tinggal berjauhan dari ayah dan ibunya. Mereka tinggal di kota yang berbeda dan berjauhan hingga saat ini.

Alasan mengapa Hari tidak ingin jujur pada ibunya jika ia akan mengisi liburan panjangnya dengan bermain bersama teman-teman adalah tak lain karena hukuman dan peraturan orang tua terus berlaku. Ia memilih tidak bilang daripada ia dilarang, diatur, dan dicaci.

Ayahnya keras dan terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Ibunya pun lebih keras dari ayahnya. Hari selalu berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tidak ingin anaknya merasa tertekan seperti dirinya. Ia tidak ingin menjadi orang tua seperti ayah dan ibunya. Ia ingin menerapkan sistem demokrasi dalam keluarganya. Saya bangga dengan pemikiran Hari seperti ini. Bahkan ia bukanlah tipe orang pendendam meskipun orang tuanya selalu meninggalkan luka di hatinya.

Hari adalah orang yang cerdas berdasarkan tes kecerdasan namun rapuh secara psikologis. Meskipun ia hidup di bawah tekanan. Ia tidak diam dalam tekanan yang ada. Ia membuka dirinya diluar tekanan itu, ia mempelajari banyak hal namun tetap kerapuhan itu terlihat. Kecemasan dan ketegangan hidupnya sangat terlihat dibanding kecerdasan dalam berpikir matang2 dalam mengambil keputusan akibat tekanan.

Hari suka melakukan hal yang ia inginkan meskipun orang tua suka ikut campur dan merusak impiannya.

Orang tua Hari seperti angin. Angin yang sejuk, menimbulkan topan, puting beliung, dan tiba-tiba sejuk kembali. Sulit sekali memprediksi perubahan anginnya. Angin itu berubah sesuai kehendak mereka sendiri. Orang tua Hari, khususnya ibunya mudah terpengaruh perkataan orang lain yang membuat ia sering tidak percaya pada anaknya sendiri. Padahal, bagaimanapun anak, seharusnya orang tua tidak hanya mendengarkan perkataan orang lain tapi juga mendengarkan anaknya sendiri dengan tidak menghakimi terlebih dahulu.

Gengsi adalah hal utama yang orang tua Hari miliki. Hingga akhirnya, meskipun mereka melakukan aturan mereka karena sayang terhadap Hari, yang diterima Hari dan disampaikan orang tua tidak terlihat tujuan sebenarnya. Ini membuat Hari menyayangi orang tua karena mereka memberinya uang, bukan karena mereka menyayangi Hari dengan perhatian dan hal-hal yang diharapkan Hari. Sedih sekali jika mengetahui kisah Hari dan orang tuanya yang pasti sebenarnya sangat menyayanginya meskipun cara yang disampaikan tidak tepat.

Orang tua melakukan hal-hal terhadap anak didasari oleh pengalaman mereka. Kita tidak pernah tahu apa pengalaman yang dialami orang tua Hari hingga menerapkan pola asuh seperti itu. Namun, tetap saja setiap orang harus hidup dengan belajar dari pengalaman bukan hidup berdasarkan pengalaman yang ada. Karena pengalaman tidak semua bisa diterapkan di masa berikutnya bukan? Seperti pasir yang disaring dari kerikil yang ikut bercampur. Pengalaman pun disaring seperti pasir. Pengalaman tidak semuanya bisa diambil, tapi dipelajari. Dan Hari pun belum dapat menentukan sikap yang dapat dimengerti orang tuanya (saat itu).

Lalu, akan menjadi seperti apakah Hari di kehidupan selanjutnya?

Bagi yang memiliki orang tua seperti orang tua Hari, apakah yang akan Anda lakukan? Jika Anda adalah orang tua seperti orang tua Hari, apakah yang Anda pikirkan?

Anak adalah titipan Tuhan yang harus dipelihara, dibimbing, diajarkan, dan dijaga dengan baik hingga ia tumbuh dewasa dan mampu memilih jalan hidupnya sendiri. Tapi satu yang pasti ada di benak anak adalah untuk tidak menyalahkan orang tua.

Ada sebuah Kutipan dari Kristine Batasina G. tentang kamu dalam bukunya ‘Curhat Yuk!’ yang sahabat saya berikan kepada saya...

Kamu bukanlah apa kata orang.

Kamu bukanlah bagaimana yang terpancar dari wajah orangtuamu.

Kamu berharga.

Bahkan, tanpa prestasi atau keterampilanmu, kamu tetap berharga. Kelahiranmu ke dunia inilah yang menjadikan dirimu tak ternilai.

Kamu ada.

Kamu hidup.

Dan itu sudah cukup untuk memperjuangkan keadaanmu.

Jangan merasa rendah diri.

Tuhan tidak pernah membuat produk massal.

Dia membuatmu secara personal.

Buktinya, hanya ada satu Einstein di dunia ini.

Hanya ada satu daVinci.

Satu Beethoven.

Satu Bill Gates.

Dan hanya ada satu kamu.



Kembalinya Tian

Dulu ketika Riyan benci Tian. Riyan menghapus pertemanan mereka di dunia maya. Karena Tian memutuskan hubungan dengan Riyan di dunia nyata.

------

Akhir perseteruan Riyan dengan Ray membuat Riyan terkejut karena beberapa malam Tian ada di dalam mimpi Riyan. Tian kembali. Kembali lewat mimpi Riyan.

Tian kembali…kembali…dan benar2 kembali…

Tian dan Riyan bertemu kembali di dunia mimpi…berlanjut di dunia maya…

Riyan berteman lagi dengan Tian di dunia maya…

Tian dan Riyan kembali bertemu pada tanggal 5 Mei 2010

Riyan mengungkapkan isi hati, keluh kesah, kesakitan, dan terharu kepada Tian. Tian yang dulu menjadi pendengar Riyan, penyemangat Riyan…kembali…

Apakah Tian akan pergi lagi?

Riyan kini ikhlas untuk bisa berusaha menjadi adik Tian…

Tian yang kini sudah memilki kekasih hati membuat Riyan semakin sadar bahwa Tian telah menemukan wanita terbaik untuk Tian. Riyan ikhlas … meskipun hati berguncang… bergulat … antara sakit dan bahagia.

Lagu Endah n Resha pun Riyan berikan untuk Tian…

When You Love Someone

I love you but it’s not so easy to make you here with me

I wanna touch and hold you forever but you’re still in my dream

And I can’t stand to wait your love is coming to my life

But I still have a time to break a silence

When you love someone just be brave to say

That you want him to be with you

When you hold your love don’t ever let him go

Or you will loose your chance to make your dream come true

I used to hide and watch you from a distance

And I knew you realized

I was looking for a time to get closer

At least to say “Hello”

And I can’t stand to wait ‘till night is coming to my life

When you love someone just be brave to say

That you want him to be with you

When you hold your love don’t ever let him go

Or you will loose your chance to make your dream come true

I never thought that Im so strong

I stuck on you and wait so long

But when love comes it can’t be wrong

Don’t ever give up, just try and try to get what you want

Cause love will find the way

Tian pun terdiam…

BLACK HOLE

Sejak menjadi kakak dan adik, Riyan selalu berpikir bahwa hari jadinya n’ Tian menjadi kakak adik adalah hari yang bahagia. Karena Riyan berpikir betapa besar sayangnya Tian untuknya. Riyan seolah menjadi burung yang lepas dari sangkar dan suatu saat akan kembali ke sarangnya…

Riyan, “Kalu jodoh ga kemana kan? Percayalah pada Allah yang Maha Tahu apa yang terbaik untuk gw dan Tian. But, I’ll always love u Tian… Always…”

Itu penguatan Riyan di malam hari setelah ia dan Tian resmi menjadi kakak adik.

Hari demi hari Riyan selalu ingin dekat dengan Tian. Ingin dekat seperti adik yang manja pada kakaknya. Namun, sepertinya Tian kurang suka.

Mulai saat itu bermunculan omongan yang menyakitkan untuk Riyan. Tian sudah dekat dengan perempuan lain, Tian mau melupakan Riyan, hingga kabar Tian menjauhkan diri dari Tian karena sudah ada wanita pengganti.

Riyan ingin sekali menanyakan hal itu apakah benar atau tidak. Tapi Tian justru sulit dihubungi…ke rumahnya pun selalu sibuk.

Kakak Tian pun terkejut dengan kabar Riyan n’ Tian putus hubungan. Kakak Tian, Kak Erika sudah Riyan anggap kakak sendiri. Kak Erika terkadang menjadi penengah kalau Riyan n’ Tian marahan.

Pernah suatu ketika Riyan harus menginap di rumah Tian untuk menemani Kak Erika yang berlibur ke rumah orang tuanya. Kak Erika sudah menikah dan tinggal di luar kota.

Riyan juga harus menginap lagi karena kabar nenek Tian meninggal dunia. Nenek Tian yang juga Riyan sayangi.

------

Riyan teringat ketika dulu masih pacaran dengan Tian, nenek Tian selalu bilang Riyan calon menantunya jika bertemu. Hingga pada pertemuan terakhir Riyan dengan nenek Tian, Riyan sangat menyesal karena ketika itu Riyan bertemu nenek Tian di rumah Tian namun sudah larut malam jadi ga bisa berlama-lama. Nenek Tian sedang sakit. Nenek Tian ingin Riyan tetap tinggal dengan bilang “Ko buru2 pulang?Nanti aja pulangnya.”

Riyan sedih banget mendengar kabar nenek Tian meninggal. Suasana rumah Tian berubah haru. Riyan menenangkan tangis kesedihan mama Tian yang sangat baik sekali pada Riyan. Riyan menghadiri pemakaman nenek Tian. Suasana haru. Riyan rindu nenek Tian seperti merindukan Almarhumah nenek Riyan yang lebih dulu meninggal dunia.

------

Semakin hari Riyan selalu merasakan sakit di dada ketika ingin tidur. Entah kenapa seperti ada lubang hitam di dadanya. Perasaan ini seperti Bella yang di tinggal Edward dalam cerita novel Newmoon yah? Ini selalu Riyan rasakan setiap ingat Tian. Entah kenapa, berita miring tentang Tian selau saja di dengar Riyan. Semakin luka hati Riyan. Semakin Riyan terbawa suasana itu dengan sikap Tian yang menghilangkan dirinya. Tian pergi. Jejaring sosial di internet pun sudah jarang Tian kunjungi. Riyan mencoba mengirim pesan lewat jejaring tersebut namun sia-sia. Nomor handphone Tian ganti. kak Erika aja ga tau nomernya yang baru berapa. Entah apa maksud Tian. Seolah Tian tidak melakuakan apa yang ia katakan ketika hari mereka resmi menjadi kakak adik.

Riyan setiap malam hanya bisa menangis hingga dadanya sakit. Berat badannya pun berkurang. Meskipun tidak mengganggu kuliahnya di semester lima, namun itu menyiksa batin Riyan. Selalu tangis yang ia pancarkan. Padahal dulu senyumannya yang ia pancarkan. Riyan seperti mayat hidup yang mencari nyawanya…

Riyan sedang jatuh…

Lubang hitam itu terus menggerogoti jiwa dan raga Riyan.

Tian, entah dimana ia berada sekarang…

-----

Riyan sudah sedikit melupakan sakitnya jika bertemu teman2nya. Riyan sering online dan chatting. Suatu ketika ia chatting dengan adik kelasnya di SMA. Riyan terhanyut dengan kebaikan dan perhatian adik kelasnya tersebut. Ray, itulah adik kelas Riyan yang rajin memberi perhatian dan mengambil hati Riyan yang sedang JATUH.

Riyan seperti terbawa perkataan Ray yang terus mengambil hati Riyan.

Hingga mereka pun berpacaran tanpa belum pernah bertemu lagi.

Riyan yang naïf tidak pernah curiga pada Ray. Ray selalu menunjukkan rasa cinta yang sangat dalam pada Riyan. Seolah tidak ingin kehilangan Riyan. Ray menjadi pendengar yang baik akan perasaan sakit Riyan pada Tian.

Riyan dan Ray pun bertemu…

Longdistance…hubungan yang dijalani Ray dan Riyan. Riyan di Jakarta dan Ray di Jogja.

Riyan tidak ingin berpacaran namun entah kenapa ia selalu menurut apa yang Ray katakan. Ia selalu yakin dan percaya dengan yang Ray katakan.

Riyan pun mengetahui bahwa Ray ternyata berbohong. Ternyata orang tuanya tidak pernah tahu hubungan mereka. Padahal Riyan tidak akan mau menerima Ray jadi pacarnya jika orang tuanya Ray tidak tahu mereka pacaran. Haruskah Ray berbohong demi mendapatkan Riyan?

Riyan selalu percaya dan kembali yakin dengan perkataan Ray.

Ray yang selalu menunjukkan kebaikan dan rasa pedulinya pada Riyan membuat Riyan percaya bahwa Ray benar2 serius dengannya. Riyan teringat akan perkataan Tian yang ingin kembali bersamanya kelak jika mereka berjodoh. Riyan terbawa emosi dan perkataan orang2 tentang Tian yang membuat Riyan benci Tian dan menganggap omongan Tian ketika itu omong kosong.

Tidak lama Riyan berpacaran dengan Ray pun Tian ternyata pacaran dengan wanita lain.

----

Ray, semakin terlihat meninggi. Memperlihatkan kekayaan orang tuanya.

Hingga suatu ketika masalah kluarganya pun terlihat pada bulan ke 7 mereka berpacaran. Masalah demi masalah bermunculan. Ray yang berbohong tentang orang tuanya, masalah dengan orang tua Ray yang menyalahkan Riyan tentang kelakuan Ray yang tidak bertanggung jawab dengan kabur dari rumahnya, Ray yang menutupi kesalahannya dengan kebohongan, Ray yang selalu menunjukkan sikap keras pada Riyan, perkataan keras pada Riyan mulai Ray tampakan, ancaman demi ancaman Ray lontarkan pada Riyan, dan orang tua Ray yang mencaci maki Riyan dan orang tua Riyan.

Ray kabur dari rumah dan berhenti kuliah…

Hari hari Riyan semakin berat, ia mencoba bertahan membantu masalah Ray karena kepolosan dan kebaikan yang Riyan miliki. Padahal Riyan sedang dibohongi. Hingga akhirnya gejolak pada diri Riyan sudah memuncak. Ia semakin sadar bahwa mama Riyan sangat tersakiti oleh Ray. Papa Riyan yang juga kecewa pada Ray. Papa Riyan selalu menyemangati Riyan dan memberikan kepercayaan pada Riyan bahwa masalah ini merupakan tantangan bagi Riyan yang harus Riyan hadapi.

Namun Riyan tidak kuat dan jatuh sakit selama 7 hari. Berat sekali isi kepala Riyan hingga ia tidak kuat berdiri. Penuh dengan dilema.

Papa Riyan selalu menyemangati Riyan. Mama Riyan, kakak Riyan, dan sahabat Riyan pun begitu.

Riyan yang terlalu naif dengan perkataan Ray pernah membuat Riyan jauh dari mamanya dan jauh dari kakak-kakaknya karena karena ketidaksukaan Ray terhadap orang yang menyinggungnya. Padahal anggota keluarga Riyan memang senang bergurau. Ingatan akan hal itu membuat Riyan semakin membenci Ray. Ray seolah memanfaatkan Riyan dan keluarganya untuk melindunginya dari masalahnya dengan orang tuanya. Ia membohongi keluarga Riyan untuk melindunginya seolah ia tidak bersalah.

Banyak hal yang membuat Riyan membatin karena Ray dan keluarganya.

Hingga suatu ketika di kampus Riyan, Ray mendatangi Riyan karena Riyan sulit dihubungi dan tidak mau bicara pada Ray. Ray membawa cokelat entah untuk apa. Agar Riyan luluhkah?

Riyan memutuskan hubungannya dengan Ray. Namun Ray tidak terima itu. Ray yang obsesif membuat Riyan terancam. Riyan dipaksa untuk menerimanya kembali. Ray mengancam bunuh diri. Ray memohon-mohon. Ray menunjukkan kekerasan di depan Riyan dengan membanting barang. Memalukan sekali bertengkar di kampus tempat Riyan kuliah. Beruntung tidak ada teman2 yang melihat kecuali teman dekat Riyan, Liya dan Anda. Riyan sudah tidak bisa berpikir dengan jernih. Ia mengadu pada mamanya tentang kelakuan Ray itu dengan mengirimkan pesan pada mamanya. Mamanya Riyan sangat cemas di kantornya memikirkan Riyan. Hingga Liya dan Anda membantu Riyan dengan menyembunyikan Riyan di kosan Anda dan membuat cara agar Ray pergi.

Anda dan Liya sangat membantu Riyan ketika itu. Ray pun pergi...

-------

Ray datang ke rumah Riyan dengan perasaan tidak malunya datang memohon pada Riyan untuk tidak meninggalkannya, ia juga mengungkit-ungkit apa yang ia berikan pada Riyan dan keluarganya. Padahal hal itu tidak seberapa dengan kebaikan keluarga Riyan yang selalu membantu Ray. Ray memang berasal dari keluarga kaya. Namun orang tuanya seolah sulit memberikan apa yang Ray mau, seperti yang Ray katakan. Ray takut pada orang tuanya. Riyan tidak ingin orang tuanya selalu menyalahkannya karena Ray yang berhenti kuliah, berbohong pada orang tuanya sendiri, dan kabur dari rumah. Semua kesalahan yang diperbuat Ray itu dilimpahkan pada Riyan. Seolah Riyanlah yang membuat Ray seperti itu.

Riyan ketakutan ketika Ray datang lagi ke rumah. Beruntung kakak laki-laki Riyan, Kak Cahyo ada di rumah. Mama Riyan padahal sudah bilang pada Ray jika ingin datang ke rumah datang saja jika mama ada. Tidak lama mama pulang dari kantor. Ray selalu berubah-ubah perkataannya. Tidak konsisten. Kadang memohon, kadang mengancam, kadang menghina, dan terus menyumpahkan Riyan dengan kata2 kasar jika Riyan menolaknya. Mama Riyan menjadi super hero bagi Riyan ketika itu. Mama Riyan sangat hebat. Mama Riyan menunjukkan ia kuat agar Riyan kuat. Mama Riyan menghadapi Ray dengan sangat mengesankan. Ray pun tidak berani menginjakkan kaki ke rumah Riyan lagi sejak saat itu.

Riyan selalu ketakutan Ray membuntutinya. Ray selalu menghinanya di jejaring sosial internet hingga teman2 Riyan tahu. Riyan selalu mendapat terror dari Ray.

Setiap hari Riyan merasa tidak tenang. Hingga ia bertemu dengan guru SMA-nya yang sangat dekat dengannya dan tahu apa yang terjadi padahal Riyan belum cerita. Gurunya memberikan kekuatan untuk Riyan hingga Riyan berhenti merasa bersalah, takut, dan sakit. Hingga saat itulah Riyan membuka matanya lebar-lebar dan hatinya.

-----

Riyan pun meminta maaf kepada orang-orang yang membantunya. Mama, papa, Kak Lia (kakak pertama Riyan), Kak Cahyo, Kak Dio (kekasih Kak Lia), dan sahabat-sahabat Riyan yang selalu ada untuk Riyan.

Ini pelajaran yang dapat Riyan petik.

Ketika seseorang sedang jatuh, mudah sekali terbawa emosi dan diambil hati oleh orang yang pintar akan hal itu. Beruntung jika orang itu baik, namun petaka jika orang itu jahat.

Hari-hari Riyan kembali membaik meskipun jika teringat perlakuan Ray, Riyan kembali menyesalinya. Riyan tidak menyangka Ray yang baik hati itu dimata Riyan ketika pertama bertemu menjadi sosok yang menakutkan. Riyan semakin lama semakin tidak memperdulikan cacian yang Ray lontarkan padanya. Hingga Ray lelah sendiri dan hilang dari kehidupan Riyan.